Komponen APAR: Fungsi & Cara Perawatan agar Siap Pakai!

Kebakaran adalah ancaman serius yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Respons cepat dan tepat adalah kunci untuk meminimalkan dampak kerusakan dan melindungi nyawa. Salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan kebakaran pada tahap awal adalah dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun, memiliki APAR saja tidak cukup. Penting untuk memahami komponen-komponennya dan melakukan perawatan yang tepat untuk memastikan APAR berfungsi dengan baik saat dibutuhkan.

Komponen Utama APAR

APAR bukanlah sekadar tabung merah. Ia terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama untuk memadamkan api secara efektif. Memahami setiap komponen ini akan membantu Anda dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin. Berikut adalah komponen utama APAR:

  • Tabung APAR: Ini adalah wadah utama yang berisi bahan pemadam api. Tabung biasanya terbuat dari baja atau aluminium yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi. Ketahanan tabung sangat krusial; kegagalan tabung akibat tekanan dapat menyebabkan bahaya yang lebih besar daripada kebakaran itu sendiri.
  • Label dan Informasi: Label ini adalah sumber informasi vital tentang APAR Anda. Label berisi informasi penting seperti jenis bahan pemadam, petunjuk penggunaan, tanggal kadaluwarsa, dan informasi produsen. Pastikan label ini selalu dalam kondisi baik, mudah dibaca, dan tidak rusak. Informasi pada label ini juga sangat penting untuk diketahui ketika melakukan penilaian risiko K3 di tempat kerja.
  • Pressure Gauge (Pengukur Tekanan): Komponen ini menunjukkan tekanan di dalam tabung. Penting untuk memeriksa pengukur tekanan secara berkala. Jarum pada pengukur tekanan harus menunjukkan pada area hijau untuk memastikan APAR dalam kondisi siap pakai. Jika tekanan terlalu rendah atau terlalu tinggi, APAR mungkin tidak berfungsi dengan baik.
  • Pin Pengaman: Ini adalah komponen keamanan penting yang mencegah APAR mengeluarkan isinya secara tidak sengaja. Pin ini harus dicabut sebelum APAR digunakan. Tanpa pin pengaman, APAR dapat dengan mudah aktif, bahkan tanpa sengaja tertekan.
  • Selang dan Nozzle: Selang digunakan untuk mengarahkan bahan pemadam ke sumber api. Nozzle berfungsi untuk mengontrol aliran dan penyebaran bahan pemadam. Kondisi selang dan nozzle yang baik sangat penting untuk memastikan bahan pemadam dapat diarahkan dengan tepat ke titik api.
  • Tuas atau Pegangan: Komponen ini digunakan untuk mengaktifkan APAR dan mengeluarkan bahan pemadam. Pastikan tuas atau pegangan berfungsi dengan baik dan mudah dijangkau.
  • Bahan Pemadam Api: APAR menggunakan berbagai jenis bahan pemadam api untuk memadamkan berbagai jenis kebakaran. Pemilihan jenis bahan pemadam yang tepat sangat penting untuk efektivitas pemadaman. Beberapa jenis bahan pemadam api yang umum digunakan adalah:

    • Air (H2O): Cocok untuk memadamkan kebakaran kelas A (bahan padat mudah terbakar seperti kayu, kertas, kain).
    • Busa (Foam): Efektif untuk kebakaran kelas A dan B (cairan mudah terbakar seperti bensin, minyak).
    • Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder): Dapat digunakan untuk kebakaran kelas A, B, dan C (gas mudah terbakar).
    • Karbon Dioksida (CO2): Cocok untuk kebakaran kelas B dan C, serta aman untuk peralatan listrik.

Tahukah Anda? Menurut data dari National Fire Protection Association (NFPA), lebih dari 350.000 kebakaran rumah terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Sebanyak 80% kematian akibat kebakaran terjadi di rumah. Ini menekankan pentingnya memiliki dan merawat APAR di rumah dan tempat kerja.

Cara Perawatan APAR agar Selalu Siap Pakai

Perawatan APAR yang tepat adalah kunci untuk memastikan APAR berfungsi dengan baik saat dibutuhkan. Perawatan yang rutin dan terencana akan memperpanjang usia pakai APAR dan memastikan kesiapan operasionalnya. Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan secara berkala:

  1. Pemeriksaan Visual Mingguan:
    • Periksa kondisi fisik APAR secara keseluruhan, pastikan tidak ada kerusakan, karat, atau kebocoran.
    • Pastikan label APAR mudah dibaca dan informasinya lengkap.
    • Periksa posisi jarum pada pengukur tekanan, pastikan berada di area hijau.
    • Pastikan pin pengaman terpasang dengan baik.
  2. Pemeriksaan Bulanan:
    • Lakukan pemeriksaan visual yang lebih detail.
    • Bersihkan APAR dari debu dan kotoran. Debu dan kotoran dapat menghambat kinerja komponen.
    • Periksa selang dan nozzle, pastikan tidak ada retakan atau sumbatan.
  3. Pemeriksaan Tahunan (Servis):
    • APAR harus diservis oleh teknisi yang bersertifikat dan berpengalaman dalam pelayanan K3.
    • Pemeriksaan tahunan meliputi pemeriksaan internal tabung, penggantian bahan pemadam (jika sudah kadaluwarsa), dan pengujian tekanan (hydrostatic test). Pengujian hidrostatik memastikan bahwa tabung APAR mampu menahan tekanan tinggi yang diperlukan.
  4. Penyimpanan yang Tepat:
    • Simpan APAR di tempat yang mudah dijangkau, mudah terlihat, dan bebas dari gangguan.
    • Jauhkan APAR dari sumber panas, sinar matahari langsung, dan bahan kimia korosif.
    • Pastikan APAR ditempatkan pada posisi yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Mengapa perawatan APAR sangat penting? Ibarat pepatah, “Sedia payung sebelum hujan.” Demikian pula dengan APAR, perawatan rutin memastikan bahwa APAR siap digunakan saat dibutuhkan. Apakah Anda sudah melakukan pemeriksaan APAR minggu ini?

Kesimpulan

APAR adalah investasi penting untuk keselamatan. Dengan memahami komponen-komponennya dan melakukan perawatan yang tepat secara berkala, Anda dapat memastikan APAR selalu dalam kondisi siap pakai dan berfungsi efektif saat dibutuhkan. Jangan tunda lagi, lakukan pemeriksaan dan perawatan APAR Anda sekarang juga! Jika Anda membutuhkan layanan pengujian atau sertifikasi APAR, hubungi CekSertifikat.com untuk mendapatkan solusi K3 yang terpercaya.